Makan Kemenyan dan Membakar Dupa

Craft is a mood thing....
Susye ya kalau pekerjaan itu tergantung sama mood. Ga bisa di on-off, dipencet seenaknya.
Kalau lagi males pencet off kalau lagi rajin pencet on.. enaknya kalau ada yang jual alat mood controlling.. hahahaha..
Saya juga sering hilang mood, every crafter have their own bad day. Yang bikin ngeri itu kalau hilang mood di kala dateline memanggil-manggil.
Membuat aplikasi rose  bisa aja dikerjakan meski bad mood day datang, karena bentuknya ya itu -itu aja, kecuali kalau rosebud versi lipat, makanya saya ga jual, susye dapet feelnya . Kalau rosebud jahit, mau bad mood, mau lagi kesurupan, hasilnya ya seperti itu, that's why i luvvvv this version. :p
Yang jadi masalah kalau membuat Pururu, saya sama sekali tidak bisa mengerjakan kalau moodnya ga ada, makanya saya ga membuat Pururu versi Request, seenaknya saya aja.
Jadi ketika saya menyanggupi orderan Pururu ( customer harus dengan ikhlas manut apapun bentuknya ) saya harus membangun atau bahkan menjaga mood dulu. Jadi inilah yang saya lakukan :

1. Kerjakan dulu urusan Domestik
Saya nge-craft sambil nyambi. Nyambi masak, nyapu, ngepel, main sama tuan muda, nyambi nulis, nyambi bantu veve kerjakan pe-er, setrika, nyuci, nungguin veve les, so on...so on...
Kalau mau membuat Pururu, semua urusan domestik harus diselesaikan dulu. Masak, nyapu, ngepel, menyuapi tuan muda, plus menyiapkan "sesajennya" ( mainan dan biskuit buat ngemil ), harus sudah selesai supaya saya bisa nemu ide dengan tenang.

2. Clear mind and body
Membuat Pururu ga bisa dalam keadaan galau, nemu idenya seriiing banget kalau lagi galau, tapi eksekusinya nunggu galaunya hilang dulu.
Caranya, makan, minum, tidur... hahahahaha... kapan ngecraftnya.
Sejujurnya , saya jarang banget membuat Pururu di malam hari ( yang menurut para crafter jam paling efektif karena semua penghuni masih tidur ).
Saya justru paling sering membuat Pururu siang sekitar jam 2-4 sore, karena pada jam segitu, saya sudah kenyang, sudah nyolong ikutan tidur siang sama tuan muda, veve sudah pulang sekolah, dan waktunya anak-anak keluar rumah, main di sawah.
Jadi ketika body dah oke, pikiran dan enak, ide udah ada, tinggal eksekusi ide.

3. Kalau tidak berhasil, pergi dari dunia craft
Yang ini sering banget saya lakukan. Kebanyakan Pururu lahir bukan dari stalking di site craft, blog crafter atau stalking crafter lainnya.
Ide seringkali saya dapatkan ketika main di dramabeans ( padahal blog ini ga ada gambarnya looo), inspirasi dari fan art di soompi, dari ilustrator di devianart, bahkan dari mendengarkan lagu.
Kalau itu pun sudah mentok, saya pergi keluar, ngerumpi-ngegosip, main di sawah, nyari uban papi, atau sekadar ngopi sambil ngelamun..enak to jadi crafter, ngelamun pun bagian dari proses kreatif.
Meskipun demikian, kadangkala saya juga cuma diem aja, memandang tumpukan kain, benang, dakron dan lainnya like a dumb doing nothing. Ikut tangan aja.. terserah deh mau jadi apa. Makanya konsep selalu tidak sejalan dengan eksekusi.
Inilah sebabnya mengapa saya cinta craft, ga ada pedoman, ga ada aturan, ga harus lurus, ga harus urut. Yang harus hanya passion, that's it.
Jadi kerjakan saja berdasarkan naluri, ga perlu makan kemenyan dan membakar dupa untuk memaksa mood supaya "on".
Eh, tapi saya suka lho sama bau dupa di pagi hari. Jangan salah ya, dupa itu termasuk aromaterapi.
Happy crafting !

Comments

Popular posts from this blog

Coret Satu Lagi

Lockwood & Co Series

Mencuri Ilmu