BEHIND THE SCENE WAMENA-TIMIKA





29 April kemarin adalah ulang tahun Si Kembar Wamena- Timika. Saya sebenarnya galau ketika harus membuat dua boneka terakhir dari 8 karakter GKNN ini. Rasanya seperti.. mmm
Bayangkan kalau Pak Gepeto mempunyai 8 kristal kehidupan sebagai sumber nafasnya. Ketika dia membuat boneka, satu per satu kristal itu diberikan kepada boneka itu agar mereka hidup. Sewaktu kristal terakhir diberikan, apa yang tersisa sebagai sumber nafas hidup Pak Gepeto? Nah kurang lebih seperti itu rasanya. Nyambung ga sih ?

Saya terus menerus menunda membuat mereka berdua, karena takut “ hilang kontak “ setelah membuat mereka. Iri sebenarnya dengan Bunda Ary Nilandari yang mempunyai mereka berdelapan  seumur hidup di dalam kepala beliau. Saya selalu “ putus” rasa dengan setiap Pururu saya setiap kali setelah selesai membuatnya.

Harus membuat pola baru karena Wamena-Timika ini agak berisi, saya cuma punya 1 pola badan boneka. Biasanya sayamemakai 1 pola untuk semua Pururu, kalau karakternya lebih kecil dan pendek seperti Seb, saya ikut pola ini dan potong kakinya. Membuat pola baru sebenarnya juga siksaan bagi saya. Saya ga bisa gambar !! dan pola sebelum dijahit dan sesudah dijahit biasanya tidak sama besarnya, jadi harus diulang dulu beberapa kali. Hiks...


Kelar membuat pola, saya membuat kepalanya dulu. Wamena- Timika lebih mudah daripada membuat Keo-Noaki. Karena mereka kembar yang ga terlalu sama, maksudnya tidak harus mirip seperti Keo-Noa.
Pakai kain felt coklat susu. Sebenarnya bimbang juga, karena ini pertama kalinya saya membuat boneka pakai felt coklat susu, biasanya saya pakai peach muda untuk bodynya. Tetapi karena mereka anak Papua dan kulitnya tentu harus lebih gelap dari teman-teman lainnya. 


Paling suka membuat kepala Timika, entah kenapa sekali gunting langsung jadi. Bajunya saya buat warna terang, agar girly karena nanti mereka kan akan pesta, ga mungkin juga pakai baju main. Yang paling susah adalah membuat stripped leggingnya. Awalnya saya mau pakai flanel motif aja biar ga ribet. Ternyata ga cocok. Oke, jadi mau ga mau saya potong kecil-kecil kainnya, ditempel satu-satu baru dijahit pinggir-pinggirnya. Ribet ? ya pasti, wong mereka semua ini Cuma 12 cm tingginya, membuat detail yang kuecil-kuecil tentu saja ribet 

Wamena saya pakaikan baju merah ( akhirnya dipakai juga ini felt merahnya ) tidak saya pakaikan kaos, biar resmi saya ganti dengan kemeja.
Kelar membuat mereka. Saya bengong.  What should I do now ?. Ga mau juga membuat foto bersama mereka. Jadi saya Cuma diam dan memasukkan dua anak itu dalam box.


28 April, pagi saya baru membuat kue. Pakai selonsong bekas pita, dijahit dengan felt orange. Maunya membuat Black Forest. Tetapi karena felt coklat susu udah dipakai Si Kembar, biar tidak mati, cakenya warna orange aja.
 Menurut Bunda Ary, mereka seharusnya berumur 13 tahun tanggal 29 April, jadi saya siapkan angka 13 sebagai lilinnya.
Sorenya, setelah urusan orderan kelar, saya mulai mengerjakan kue ini lagi. Entah kenapa, saya berkaca-kaca. Rasanya seperti menyiapkan  pesta perpisahan untuk anak terakhir yang akan pergi keluar rumah . Hiks.

Sebelum finishing cake. Saya berhenti dulu dan hendak melepas macbook Seb. Maksud saya Seb nanti akan memegang kado. Tapi olala... Macbooknya melekat sangat kuat seolah Seb tidak mau melepasnya. Ini aneh, karena saya yakin saya tidak mengelemnya dengan kuat. Kebiasaan saya sebelum finishing, semua bagian saya lem biasa aja, karena ketika sesi foto selalu ada yang kurang miring, kurang lurus dsb. Maksudnya  masih bisa dibetulkan sewaktu difoto.

" Aku tidak mau ! bagaimana mungkin mereka berumur 13 tahun! "
" Lepaskan Seb !"
" Bunda Ary yang mengatakannya!"
" Tidak mau, hitung yang benar, kalau mereka sekarang 13 tahun, seharusnya mereka sudah kelas 7! bukan kelas 6!

Dan saya langsung shock! salahkah? di kepala saya mereka bertengkar mengenai perhitungan ini. Coba mengabaikan suara-suara itu saya tarik Macbook Seb, Oh Nooooo.. tangannya langsung luka, hiks.. kulitnya mengelupas dan jahitannya terbuka.. huwaaaa... saya berhenti.
 Give up, mungkin saya terlalu emosional.
Chat sebentar sama Bunda, ngobrol perhitungan dengan Veve. Oke, Seb benar. 
Tapi saya masih takut, baru sejam kemudian saya lanjut lagi. Terus terang saya takut memperbaiki Seb, jadi saya betulkan dulu Macbooknya. Yang kemarin tidak ada layar dan keyboard, saya buatkan layar dan keyboardnya

Hah.. fotonya ilang.. ntar update lagi.
Oke, anggap saja saya menyuapmu Seb. 
Masih takut, saya finishing cakenya aja
Taraaaa...


Lanjut membuat kado kuecil-kuecil untuk dipegang entah siapa.
Malam harinya saya baru membetulkan tangan Seb. Saya buat serapi mungkin, jangan marah ya Seb...
Tak terasa sudah jam 2.. nanggung saya lanjut dengan urusan domestik.
Subuh, saya mulai mengatur mereka untuk berfoto.
Mengatur anak 8 ini juga ribet minta ampun. Mau saya jejer semua kedelapannya, kok nanti jelek dan tidak masuk frame.
Jadi saya buatkan panggung kecil untuk Toby, Ajeng, Lady yang tidak melawan meski harus berdiri di belakang yang lainnya.
Giliran di depan yang ribet. Saya pakai jarum pentul untuk membuat mereka bisa berdiri tegak

Awalnya Seb saya letakkan di sebelah Noaki. Kok ya Keo ngambek, kepalanya menunduk terus sewaktu saya tes foto. Oke Keo, ga mau pisah sama Noa, ngalah ya Seb...
Pindah lagi Keo di samping Noaki. Ganti Ajeng di bagian belakang yang kepalanya menoleh ke kiri terus. Haaaisssh.. sebentar aja anak-anak, cuma berfoto 10 menit aja !!!
Ada 6-7 kali saya bongkar. sebelum akhirnya, semua kepala bisa melihat kamera.

Ini sesi foto paling ribet yang pernah saya lakukan. Ada puluhan foto saya ambil baru dapat yang pas.



Awalnya bagian kanan Toby mau saya dekor dengan balon dan tulisan Happy Birthday. Tapi saya pikir kalau hanya di beri Watermark, Orang yang pertama kali melihatnya ga akan ngeh kalau ini anak-anak GKNN. Jadi saya ganti dengan bukunya saja.

Inilah jadinya. Happy Brithday Wamena-Timika, wish you all the best !
Pheww.. duplikasi pertama saya, komplit sudah.
Harus bersukacita atau bersedih hati ?

Yang penasaran apa itu GKNN silahkan klik di Keo&Noaki ada book trailer , resensi, testimoni dan semua yang berhubungan dengan Keo-Noaki

Comments

Popular posts from this blog

Coret Satu Lagi

Lockwood & Co Series

Mencuri Ilmu