Posts

Showing posts from May, 2015

Diari Mami : Go, Keo!no, Noaki!( 3 )

Image
Sengaja pakai foto yang ini. Promo sekalian :p Harus review ya ?...hihihihi. Ntar katanya saya ngecap, lha wong jualan, pasti reviewnya bagus. Tapi lha emang bagus. Masa Rhinestone saya bilang Mutiara Sintetis? ( keren ya perumpamaanku, yang bukan crafter ga ngerti paling ..:p) Pertama-tama untuk Mama, Bunda. Umi, Mami, Kakak, Daddy, Papi atau siapapun, yang sudah dewasa, bacalah 2 kali. Pertama, bacalah dan hanyutlah dalam ceritanya. Kedua, bacalah sebagai orang dewasa. Rasakan feelnya, PERFECT. Menurut saya buku ketiga ini "berat". Bukan dari sisi cerita ya, tapi dari sisi pesan yang disampaikan. Walaupun, tentu saja, kalau Bunda Ary yang menulisnya, itu pesan seperti disampaikan sambil lalu, tetapi tetap kena. Dari Bab pertama aja, ceritanya sudah membuat saya lengket, ga berhenti baca sampai selesai. Masih melanjutkan cerita dari buku-2 tentang Noaki yang terkilir. Saya sampai jejeritan di sini. TIDAK!! itu kaki yang bengkak, hiks aduuuh, berasa kaki sa

Ribut soal harga ( Lagi )

Image
Saya sedang dikejar deadline karena list nyelip. Orderannya 1 gross rosebud mini , 1 lusin rosebud 3 cm dan 1 lusin roseburn. Niatnya posting supaya si customer ini tahu kalau orderannya sedang dikerjain. Ternyata postingan saya ini menarik juga. Inbox mulai masuk , rata-rata nanya berapa harganya. Saya tidak pernah sekalipun menyembunyikan harga. Siapapun yang bertanya, baik itu melalui inbox atau via komentar, selalu saya jawab. Ternyata oh ternyata, ada yang bilang harga saya kemahalan, ada yang bilang harga saya kemurahan. Terus terang dalam keadaan normal, saya no reken. Tapi kok ini inbox makin menjadi-jadi ya.. Gemes lah saya. Biasanya kalau ada yang begini, di suatu tempat pasti terjadi sesuatu. Saya stalking sebentar. Beberapa status teman crafter ada yang berkeluh-kesah tentang bully-membully crafter yang menjual kreasinya di bawah harga pasaran. Saya sebenarnya sedih, mengapa ini pada langsung nge-judge tanpa dilihat dan diperhatikan dulu. Jadilah saya membuat posting

Passion Or Craziness , You name it

Image
Kemarin pagi, saya belum tidur selama 18 jam. Untung Veve libur, jadi masak bisa sambil nyuruh-nyuruh dan ngomel-ngomel ( Veve berantakan banget kalau di dapur ). Hari itu jadwal saya adalah di jalanan. Ada beberapa bahan craft yang harus dibeli, harus pergi ke digital printing untuk ngurus bonus buku, setelah itu masih harus ke ekspedisi. Saya dikejar deadline 1 list orderan, padahal udah dipanjang-panjangin waktunya, tapi 24 jam rasanya ga cukup. Kalau yang baca ini jualan waktu, hubungi saya ya.. mau beli, ga pake nawar deh.. hihihi. Jadi sambil perintah ini-itu ke Veve dan Tuan Muda, saya menyambar beberapa gulungan pita, gunting dan lem. ngukurnya ntar pakai ubin aja. Rencananya sambil nunggu antrian di tempat digital print masih bisa dapet round rose beberapa biji. Lumayan kan. Padahal berangkat dah pagi-pagi bener, tapi ternyata udah ada yang antri di depan saya. Ya wes, biar ga mati gaya, gulungan pita dikeluarin, ndlosor sebentar, ngukur panjangnya di ubin, cuek aj

Pangeran Bumi Kesatria Bulan

Image
Genre ini sebenarnya adalah genre yang paling saya hindari. Saya suka romance drama, tapi ga terlalu suka dengan novel romans. Jangan tanya kenapa. I just don't like it. So, ketika bukunya dah datang. Mau tidak mau, suka ga suka, kalau yang menulis Bunda Ary Nilandari, pilihannya cuma satu. Harus Baca. Covernya cantik, saya suka, tergelitik bikin Pururu yang duduk di hoop . Tapi belum ngerasain feelnya. Ceritanya tentang Maya di antara Geo dan Juno, mengambil isu tentang bayi-bayi yang dibuang. Sebenarnya cerita tentang gadis yang bingung memilih antara 2 pria sudah jamak ada di mana-mana. Tapi kalau Bunda Ary yang menulisnya, cerita itu bukan lagi menjadi cerita yang biasa. Saya  kagum dengan Bunda Ary yang sangat detail tentang hal-hal kecil , dan tentu saja detail tentang isu utama di novel ini. Tentang Spathodea, tentang Okta yang membeli MIMS ( wak, saya aja dulu ogah beli buku ini, soalnya ada buku lain yang lebih lengkap dari MIMS, Pharmakope Indonesia, ga kebayang

LAST NIGHT

Anak-anak keluar dari dalam Box. Seb langsung menuju Macbook orange yang baru saja selesai kujahit. Ajeng memungut buku dengan inisial namanya. " Yaah.. masih kosong" Katanya membolak-balik halaman  buku bersampul ungu itu . Lady memutar kepalanya..mencari sesuatu. "Punyaku mana Mam?" tanyanya. " Belum, sabar ya.." jawabku singkat , lalu  kembali ke  gunting dan kain flanel. Sepatu Wamena berikutnya. " Ada Frame! berarti kami akan pergi !" Seru Timika, melongok ke dalam Frame. Keo menggoyang-goyangkan kakinya, bercanda mengusir Timika. Aku bimbang, hendak bersuara. Tapi sesuatu mengunci mulutku. Aku menunggu, anak-anak ini belum tahu. Tinggal 2 minggu lagi sebelum aku memisahkan mereka. " Kemana Mam ?" Tanya Toby. " KL, transit Jakarta" Jawabku, menghindari pandangan matanya. Mendengar jawabanku, sontak semua bersorak. Seb bersiul senang dan langsung mencari tahu berapa lama mereka akan diam di dalam box sebel

TOBY DAN HUJAN ( UPDATE)

Image
Sore yang indah, ada gumpalan awan pekat dari arah utara. Rupanya akan turun hujan. Saya mendengar Toby memanggil saya " Mam, keluar box sebentar boleh ?" " Boleh..kenapa ?" " Hujan..." " Di dekat jendela atau di depan? Mami sedang ngebut ngeroll ini " " Sama Mami aja di depan" " Cantik ya Mam.." " He-eh.." " Jingga, hitam dan abu-abu.." Hujan turun.. rintik-rintik.. " Dengar Mam.. tik..tik..tik...Suaranya meneduhkan jiwa, menentramkan hati..." " Sedang membuat puisi?" " Mau dengar aku bermain gitar?" " Mami belum membuatkanmu gitar.." " Dengarkan aja deh Mam.. " Oke..go ahead " Toby  adalah kencan saya sore itu. Hujannya awet. Cuma rintik-rintik, semburat langit berwarna jingga dan abu-abu. Cantik..amat cantik..Sampai malam Toby belum mau masuk Box. Di dekat jendela saja ya.. HAUNTED BY TOBY CHEN He is following me....jadi saya

Saya, Ken dan Bacan Palamea

Image
Buat crafter yang writer wanna be seperti saya, bahagia itu sederhana. Menang kuis menulis, yang hadiahnya bahan baku untuk memuaskan passion craft saya. Dan inilah cerita di baliknya.  Beberapa  minggu yang lalu, ada Kuis di Paberland yang di gelar ci Dian Kristiani. Kuisnya tentang Show Don't Tell . Hadiahnya Batu. Saya melewatkan kuis ci Dian yang pertama, jadi yang ini sudah diniatin mau ikutan. Yang harus ditulis adalah tentang karakter orang yang menyenangkan atau orang yang pinter-pinter bodoh. Ada sekitar 8 tulisan yang saya ikutkan, yang pinter-pinter bodoh cuma 2. Susah bikinnya. Karakter saya namanya Ken. Ken ini saya banget. Hafal jalan menuju, tapi selalu bingung kalau pulang. Sehari setelah menulis Ken, saya pergi ke Bangil. Besuk mama yang sakit. Karena ga bawa anak-anak, saya naik Bus. Saya belum pernah ke Bangil dari Malang naik bus. Seringnya naik mobil atau sepeda motor, jadi sebelum berangkat, nanya dulu naik apaan dan turun di mana. Mama bilang, naik b

TUTORIAL ROLLED ROSE TWO TONES

Image
Terus terang, saya sama sekali ga belajar membuat ini, cuma berlatih aja biar rapi. Caranya saya temukan ketika belajar membuat rosebud versi lem. Mungkin ga sama dengan tutorial lainnya, sepanjang yang pernah saya lihat ya. Saya buatnya ini terbalik, jadi melipatnya dengan keadaan kelopak di bawah. Bingung ? di coba dulu ya. Pilih 2 warna yang di suka. Untuk rolled rose 4 cm, saya pakai pita 2,5 cm panjang 30 cm Beri lem sepanjang pita Tempel.. tipsnya bagian yang mengkilap merupakan bagian luar, jadi bolak-balik mengkilap  Gulung ujungnya Tekuk 45 derajt ke atas, tahan dengan lem..putar tekuk lagi 45 derajat ke atas, tahan dengan lem, putar  Ulangi terus sampai pita habis Ini jadinya.. Ini bagian belakangnya Ini depannya, trus potong bagian belakangnya ya. Tutup dengan kain keras. Selesai

Antara Saya, Devi dan GKNN

Image
Hari minggu kemarin, Devi datang berkunjung bersama Caca, putrinya. Devi adalah sahabat masa kecil saya, dan sekarang juga tetap menjadi sahabat terbaik saya. Tanpa terasa sudah hampir 30 tahun kami bersahabat. Sambil melihat Caca dan Veve yang sibuk bercerita tentang Keo dan berselfie ria. Kami ngobrol tentang buku GKNN yang membawa kami bernostalgia ketika jaman SD dulu. Saya mengenal Devi ketika SD. Bukan dari kelas 1, tetapi baru kelas 5 saya mengenalnya. Itu pun diawali dengan pertengkaran. Kalau tidak salah, waktu itu adalah pelajaran olah raga, kami membuat lingkaran dan bermain bola passing.  Devi yang kebagian tugas melempar bola. Ketika giliran saya, dia melempar bolanya keras-keras. Alhasil, bola voli yang keras itu menghantam muka saya tanpa ampun. Kesal, saya marah dan berteriak padanya. Itulah awal perkenalan kami. Sejak itu saya masih bermusuhan dengan dia. kala itu geng saya sering mengoloknya dengan sebutan " Rimbun" karena rambutnya yang keriting.

Tentang Mengambil Rasa dan Passion

Image
Beberapa hari yang lalu saya update status isi diskusi saya dengan seorang crafter rusia , ketemu di dramabeans. Beliau pakai nickname RedFox. Yang penasaran silahkan ke dramabeans, biasanya setiap jumat di postingan open thread, dia pasti posting di situ. Beliau berkata setiap crafter yang membuat dan menjual hasil karyanya harus memperhitungkan Rasa, Passion, dan Waktu. Rasa dan Passion dapat diambil dan dikembalikan lagi. Tetapi siapa yang bisa mengembalikan waktu ? Lah trus bagaimana itu caranya mengambil rasa dan passion. Mmmm. jadi begini. Saya menjual aplikasi untuk bros. Yang membuat aplikasi itu bukan hanya saya, tapi asisten saya. Nah, apa rasa dan passion seorang asisten? tentu ga sama dong dengan crafternya. Bisa aja asisten kita itu passionnya karena duit dan rasanya karena terpaksa. Jadikah aplikasinya ? jadi! Rapikah aplikasinya ? Rapi ! kelihatan ga passion dan rasanya? sudah pasti ga. Tugas memberikan rasa dan passion itu kemudian ada di para Broker ( Brooch