Posts

Showing posts from April, 2016

Menginap di Hotel

Image
Ini koleksi Veve. Tanda peserta dari berbagai macam lomba yang sudah diikutinya sepanjang tahun ini. Beberapa kalah , beberapa menang. Sebulan terakhir, Veve jarang sekali mengikuti pelajaran di sekolah, jadwal kegiatannya adalah mengikuti lomba. Mulai dari penyisihan tingkat kecamatan sampai tingkat kota. Lomba yang diikutinya juga bermacam-macam, mulai dari lomba mendongeng sampai lomba pramuka. Anaknya sangat menikmati. Saya sendiri yang kadang uring-uringan. Maklum sebagian besar lomba baru diinformasikan beberapa hari sebelum pelaksanaan. Saya enggak suka berlomba tanpa persiapan, tapi Veve memang ajaib. Kadangkala hanya dengan 3 hari persiapan, Veve sudah pe-de ikut lomba, walau hasilnya tentu saja tidak sama dengan yang berlomba dengan persiapan yang matang, tapi lumayanlah pulang membawa piala.  Dulu, Veve dikenal dengan spesialis juara harapan. Awal-awal mengikuti lomba, di sebagian besar lomba, Veve hanya membawa piala juara harapan. Juara Harapan 1, 2, atau 3,

KARENA GAGAL BERKREASI

 Setahun belakangan banyak crafter baru yang muncul di medsos . Pertanda baik, katanya berkesenian itu dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan sehingga niat berbuat jahat itu bisa disingkirkan. Haha... Makin banyak kreasi yang dihasilkan, yang jualan juga makin banyak. Bros yang booming sudah hampir 3 tahun ini tetap menjadi idola sebagai item yang paling sering dipromokan. Sayangnya, harga nyungsep juga  ikut menjadi trend. Belum lagi semakin banyak foto-foto yang dicuri dan digunakan untuk promo. Semakin ke sini saya semakin bertanya-tanya. Yang berjualan dengan harga nyungsep itu, benar enggak sih craft itu adalah passionnya? kalau berdagang adalah passionnya, sudah pasti enggak akan membanting harga dengan ngawur seperti itu. Kalau craft adalah passionnya, tidakah ia menghargai buah karya tangan dan jiwanya sendiri? Atau jangan -jangan dia hanya senang dengan hal-hal baru, yang ujung - ujungnya membuat jenuh, bosan lalu gagal berkreatifitas kemudian balik kanan,

Review Undakan Menjerit Lockwood & Co.

Image
Denger Lockwood pertama kali di obrolan grup WA. Pecinta Harpot waktu itu lagi ngobrolin filmnya, entah kenapa obrolan bergeser ke Lockwood. Enggak penasaran juga sih, baru waktu ada IBF di Malang, setelah kecewa sama stand IBF yang enggak oke. Kami ( saya, Veve dan Jevon ) akhirnya ngider deh ke tobuk-tobuk yang dilewati sepanjang perjalanan pulang. Di tobuk terakhirlah, buku ini berjodoh sama saya. Bukunya ada di deretan buku diskon. Harganya jadi sangat lumayan. Sebenarnya yag dijual online ada yang lebih murah. Tapi kalau dihitung sama ongkir ya sama ajalah jatuhnya. Enggak langsung beli, karena memang enggak ada budget buat beli buku. Alias bokek. hehehe. Simpan dulu buat anggaran bulan depan, sekalian beli buku buat ultah Veve. Sampai di rumah, browsing-browsing review, enggak baca banyak-banyak, takut spoiler. Kesan dari browsing sih, Lucy salah satu karakter di buku ini agak mirip-mirip Ella di Ghost Knight . Karakter : Lucy ( POV Lucy ) seorang cenayang, meninggalk

FAN FICT ( LADY-TOBY )

Lady memainkan ujung kerudungnya dengan gelisah, berkali-kali menarik nafas panjang , sengaja untuk memancing reaksi Toby. Toby menunggu. Tahu kalau Lady tidak akan membuang waktu. " Look, Toby. Aku senang akhirnya kali ini bukan sekumpulan cewek histeris yang mengejarmu. Aku sangat senang kalau kali ini kamulah yang mengejar seorang gadis. Tapi Vivianne? sebaiknya jangan dia" sembur Lady. Toby tertawa kecil, fokus menyetir. " Iya, Aku tahu Vivianne baik, dia juga cantik. Tapi dia itu magnet segala masalah. Dan..." " Emmm Lady, kita bicara lagi nanti.  ikat tali sepatumu, ikat juga ujung kerudungmu ke belakang. Arah jam 9, wartawan sudah menunggumu" potong Toby. Mobil masuk ke halaman Kejaksaan. Ada selusin wartawan yang duduk di teras dan memperhatikan setiap mobil yang masuk. Toby menutup semua jendela. "Haaaishh...dengar ya, aku belum selesai. Stay away from her . OK!" Lady memeriksa lagi tali sepatunya, mengikat ujung kerudung ke bela

Karena MIKA

Image
Seorang sahabat meminta bantuan saya untuk membelikan mika khusus box. Saya dengan senang hati meng-iyakannya.Toko yang menjual mika ini enggak jauh, hanya 10 menit dari rumah. Jadi saya oke aja. Awalnya saya kira ini mika ukuran panjangnya enggak lebih dari semeter. Tapi ketika cek lagi ke toko, huwaaa.. ternyata panjangnya hampir 1,5 meter. Keriuhan sudah dimulai sejak di toko. Karena beliau nitip 4 meter, mau enggak mau itu mika harus dibeber dulu, soalnya berat, gulungannya baru dibuka dan yang jaga toko itu semua embak-embak. Alhasil, karena tokonya sempit. Kami bawa gulungan mika itu ke teras toko, lantai disapu dulu supaya bersih, barulah mikanya dibeber, hahaha... jadi perhatian orang sepasar deh. ( Toko ATKnya ada di pasar ). Setelah berhasil dipotong, saya bingung gimana cara bawanya? naik motor dengan tuan muda lagi. Mbak penjaga membuatkan tali cangklongan dari rafia supaya bisa saya bawa seperti tas. Smart !, masalahnya itu mika panjaaaaaang....jadi ketika saya ca

My OS, My Rules

Setiap ada penjual pasti akan ada pembeli...di dunia OS ini..para pelaku OS mendapatkan customer ibaratnya seperti memilih kucing di dalam karung...tidak ada yang tahu kucing berwarna apa yang dipilih...tidak ada yang akan tahu apakah kucing yang dipilih akan mencakar atau tidak. Hampir 3 tahun berjualan online, udah berbagaiu macam tipe calon customer saya temui. Harapannya tentu saja hanya tipe-tipe yang baik saja yang akan muncul di OS saya.. Meskipun demikian, sama halnya dengan OS yang lain, tak jarang pula saya mengalami hari buruk karena Customer saya.. Ada yang cuma nanya-nanya mlulu... Ada yang udah direkap trus hilang entah ke mana... Ada yang nawar sampai nyungsep..sep.... habis itu ga jadi order... Ada yang minta diskon, minta bonus, plus minta free ongkir... Tapi ada pula yang berhati malaikat.. Ada yang cuma nanya sekali...nanya no rek tanpa banyak ruwet langsung transfer Ada yang diem aja walo paketnya ga nyampe-nyampe... Ada yang rela kelebihan ongkirny