KARENA GAGAL BERKREASI

 Setahun belakangan banyak crafter baru yang muncul di medsos . Pertanda baik, katanya berkesenian itu dapat menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan sehingga niat berbuat jahat itu bisa disingkirkan. Haha...


Makin banyak kreasi yang dihasilkan, yang jualan juga makin banyak. Bros yang booming sudah hampir 3 tahun ini tetap menjadi idola sebagai item yang paling sering dipromokan. Sayangnya, harga nyungsep juga  ikut menjadi trend. Belum lagi semakin banyak foto-foto yang dicuri dan digunakan untuk promo.

Semakin ke sini saya semakin bertanya-tanya. Yang berjualan dengan harga nyungsep itu, benar enggak sih craft itu adalah passionnya? kalau berdagang adalah passionnya, sudah pasti enggak akan membanting harga dengan ngawur seperti itu.
Kalau craft adalah passionnya, tidakah ia menghargai buah karya tangan dan jiwanya sendiri?
Atau jangan -jangan dia hanya senang dengan hal-hal baru, yang ujung - ujungnya membuat jenuh, bosan lalu gagal berkreatifitas kemudian balik kanan, berhenti. Kalau cuma sekadar coba-coba sih oke, enggak ada yang dirugikan kalau dia berhenti. Tapi kalau sudah sempat berjualan, sudah kadung memilih membanting harga sebagai strategi awal berdagang, ho..ho.. lihatlah apa yang sudah dia tinggalkan.

Memang, selama masih ada yang namanya jual beli di muka bumi ini, persaingan harga tidak terelakkan, ketersediaan barang yang dijual juga mempengaruhi harga. Buat yang berdiri di luar lingkaran, seperti saya. Harga-harga ngawur ini sebenarnya enggak ngaruh juga. Apalagi buat kami yang enggak hanya berjualan di fesbuk aja.

Mungkin yang berjualan dengan harga nyungsep itu hanya fokus di satu pasar, walau alasannya agak aneh, karena komunitas ini yang paling rame.
Mungkin yang berjualan dengan harga nyungsep itu memilih strategi awal dengan menawarkan barang murah. Ini strategi bunuh diri.
Mungkin yang berjualan dengan harga nyungsep itu hanya coba-coba berjualan aja. Nothing to lose. 
Apapun alasannya, kalau di dasari dengan passion, semua unsur pasti akan dipikirkan dengan baik. Saya enggak habis pikir, dengan barang handmade yang dijual setara dengan harga bahan mentahnya. 
Lha apa yang berjualan itu mendadak amnesia, kalau banyak hal lain yang harus dimasukkan dalam menghitung harga? atau mungkin penjualnya itu seorang peri dengan tongkat sihir yang mengubah sekumpulan pita menjadi aplikasi dalam sekali ayun?
Atau mungkin dia hanya tergiur dan tergoda untuk mencoba, melihat postingan crafter lain yang sudah punya "nama" yang orderannya luar biasa, lalu begitu mencoba merasa lelah dan gagal.

Ah, whateva lah.

Menjadi crafter itu proses. Awalilah setiap proses dengan cinta, dengan passion. Hal-hal lain akan mengikutinya. Kalau sudah cinta pasti akan sayang. Kalau sudah sayang pasti enggak akan membully karyanya sendiri. Gagal berkreasi dan merasa lelah? Sebelum kalimat itu terucap setelah mencoba ini-itu, pikir lagi deh, bener enggak craft itu adalah passionmu.

 


Comments

Popular posts from this blog

Coret Satu Lagi

Lockwood & Co Series

Mencuri Ilmu