MENARIK NAPAS PANJANG

Setahun kemarin, saya tidak pernah benar-benar menarik napas panjang. Saya terlalu fokus pada satu titik. Dua puluh empat jam sehari, 7 hari dalam seminggu.
Saya  bekerja keras, mencari banyak celah, melakukan bounding, menjaga passion agar semangat tidak hilang.
Saya lupa. Lupa kalau manusia itu mudah sekali berubah.
Akhir tahun lalu. Tiba-tiba saja semuanya pergi satu per satu. Saya terlena karena terlalu percaya.
Bisnis is bisnis. Kalau sudah tidak menguntungkan, tinggalkan. Kalau ada yang lebih baik, ambil.
Saya lupa dengan prinsip itu.
Saya meletakkan hubungan pertemanan lebih daripada hubungan  bisnis. Silly me.
Dan it happened.
Jadilah saya mulai dari awal lagi. Sulit. Tentu saja sulit. No back up. No one help.
Semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Lupa kalau dulu saya juga membackup mereka kala jatuh.
Fine. Mari step back. Pertebal garis batasnya. Jangan lagi melibatkan emosi sekarang.
You sell they buy.
Kalau mereka sudah tidak butuh, dirimu akan ditinggalkan.
Jadi tarik napas panjang-panjang. Keluarkan hati dan basuh semua "rasa" itu.
Kembalikan ke awal. You're just a seller.
Take a deep breath and move on.


Comments

Popular posts from this blog

Coret Satu Lagi

Lockwood & Co Series

Mencuri Ilmu